Ditengah kisruh kebijakan efisiensi anggaran, ternyata Kemdiktisaintek juga bakal terkena pemotongan anggaran hingga Rp 22,5 triliun. Nominal ini rencananya bakal dipotong dari pagu anggaran yang telah disetujui DPR sebelumnya, yang merupakan target efisiensi sekitar 39%. Lalu bagaimana nasib anggaran untuk program beasiswa? Menurut Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, pihaknya akan berupaya untuk mempertahankan anggaran beasiswa meski ada rencana pemotongan ini. “Kita usulkan agar besaran beasiswa tetap dipertahankan agar (visi Presiden Prabowo) Indonesia Emas tidak terganggu,”-Togar Mangihut Simatupang
Stella Christie pastikan LPDP aman, terkait LPDP Wamen Stella mengatakan bahwa beasiswa ini tidak akan terpengaruh sama kebijakan efisiensi anggaran ini. “Untuk sementara yang saya ketahui tidak. Efisiensi anggaran tidak mempengaruhi dana beasiswa kementerian, yang sudah on going, tetap harus berjalan,”-Stella Christie
https://www.instagram.com/p/DF48xIgSN6w/?img_index=1&igsh=N3Z0YW5ubWNzOXo2
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Awalnya, pagu anggaran untuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemenditisaintek) ialah Rp 57,6 triliun. Ini artinya anggaran yang dipangkas mencapai 39 persen atau tersisa Rp 35,1 triliun. Pemotongan terbesar diambil dari agenda-agenda kayak perjalanan dinas, rapat, dan koordinasi. Eits, tapi program riset juga kena getahnya. Ia diusulkan kena pemotongan sebesar 20 persen dari total anggaran Rp 1,1 triliun. Sementara itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mulanya punya anggaran sebesar Rp 33,5 triliun. Kini, tersisa Rp 25,5 triliun. Salah satu pos belanja yang masuk daftar pemotongan adalah infrastruktur (59,1%). Padahal, Kemendikdasmen setidaknya punya 25 program prioritas di 2025. Diantaranya :
- Program Indonesia Pintar
- Bantuan Operasional sekolah atau BOS
- Bantuan afirmasi untuk siswa daerah 3T atau siswa dari papua
- Wajib belajar 13 tahun
- Hingga pemberian tunjangan untuk guru non – ASN
Akibatnya, pemotongan ini dikhawatirkan bakal mengurangi kualitas pendidikan. Sebelum dipotong, anggaran pendidikan tak mencapai mandat konstitusi : minimal 20 persen dari total APBN atau disebut mandatory spending. Alokasi APBN 2025 untuk pendidikan cuma 18% atau Rp 651,61 triliun-menurun dari anggaran tahun 2024, Rp 665 triliun. Namun, pemerintah lantas memasukkan program Makan Bergizi Gratis yang sebelumnya tidak ada dalam postur anggaran pendidikan, senilai Rp 71 triliun. Dengan anggaran pendidikan yang ada kayak sebelumnya saja, masalah pendidikan belum bisa dituntaskan: fasilitas tidak merata, kesejahteraan guru, hingga kurangnya dana. Kajian PISA mendapati kemampuan matematika, sains, dan membaca siswa usia 15 tahun Indonesia mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya: rendahnya anggaran pendidikan Indonesia. Yakni sekitar 19.700 USD per siswa berusia 6-15 tahun. Ini berkisar 2%-3,5% terhadap PDB alias di bawah standar UNESCO sebesar 4%-6%. Meski begitu, Abdul Mu’ti memastikan pemotongan tidak akan menggangu program strategis di bidang pendidikan
https://www.instagram.com/p/DF9FLdtyVTH/?igsh=YWhrOWdodmlxNHZr
Pendapat :
– Program MBG itu berburu-buru, karena dengan adanya program baru ini menimbulkan adanya pemangkasan anggaran untuk pendidikan. Jadi prabowo membuat dirinya sendiri di hide.
– Kurang efisien, apalagi disektor pendidikan. Padahal disektor pendidikan masih kurang banget kualitasnya, apalagi ditambah pemangkasan dana ini. Makin berantakan deh.
– Pemerintah pengen warganya pinter di masa depan ya, tapi kok malah dipangkas anggaran pendidikannya padahal kan cari kerja di Indonesia sangat sangat sulit. Intinya itu biaya kuliah mahal tapi gajinya itu ga sepadan sama biaya kuliahnya.
– Bisa ditingkatkan ke sektor perikanan, pertanian, supaya bisa meningkatkan daya ekspor import kita. Kan itu termasuk sumber pangan ya. Mungkin bisa dialihkan ke sektor itu
– Perlu dievakuasi apakah pemangkasan untuk pendidikan ini efisien, soalnya kan masih banyak sektor yang lainnya ya yang bisa dipotong ya, knp harus sektor pendidikan, padahal kan pendidikan ini sangat penting untuk masa depan Indonesia emas. Dan program MBG ini bagus, tapi waktunya tidak pas.
– Pemangkasan anggaran ini kurang efisien. Karna dampaknya berpengaruh ke program² pemerintahan lainnya. Katanya maunya “Indonesia Emas 20245” kok sektor pendidikan di pendukung sih. Boleh memangkas anggaran, tapi jangan sampai mengorbankan masa depan negara yang katanya mau menuju ke Indonesia emas.
– Mempengaruhi SDM yang mungkin kualitasnya kurang ya dari pada kualitas lainnya. Apalagi dengan hastag #kaburajadulu itu menurut aku ya masuk akal si, soalnya di Indonesia sendiri juga udah ga banget ya. Terus takutnya ini dimanfaatkan sama orang luar yang membuat loker dan ternyata itu palsu gitu, jadi mengancam masyarakat.
Pro :
– Pemangkasan ini dapat membantu mengoptimalkan sektor² yang lain, seperti kesehatan dan infrastruktur.
– Ini karna pak probowo sudah tua. Terlalu cepat menepati janji, mungkin beliau agak tertekan ya ditagih janji dari MBG itu.
– Pemotongan kan bukan sektor pendidikan aja kan, kan banyak sektor lainnya. Terus kan ini untuk MBG ya, ini juga untuk masa depan bangsa. Karena untuk mengurangi stanting ya dengan adanya makan siang gratis ini. Agar anak anak ini bergizi dan sehat nantinya di masa depan.
– Terus untuk anak anak yang kurang doyan sama menu makan siang gratis, menurutku ga masalah sih, kan cuma beberapa ya yang gasuka, jadi gapapa sih.
– Karena pendidikan dianggap lebih fleksibel untuk dipotong. Karna dampaknya itu lebih bertahap. Kalo Misalnya dipotong bahan bakar itu membuat masyarakat tidak puas. Kalo keamanan juga gabisa karna lebih dipertahanin, misal ada ancaman dari eksternal.
– Kenapa ga DPR ga dipotong, mungkin karena kalau dipotong akan membuat kerja dari DPR dll ini tidak optimal.
– Dan DPR ini sangat sangat penting dalam negara karena termasuk dalam pemerintahan yang penting, karena dia wakil rakyat.
– Contoh negara brazil. Pemerintah brazil menyediakan dana dana ke sekolah, agar dikelola sekolahnya sendiri. Terus 30% harus dibelikan ke petani lokal, jadi mendukung petani lokal. Terus mungkin bisa meningkatkan pendapatan negara.
– Ini ada sih contoh dari Indonesia, yaitu dari Sulawesi Selatan kota bau bau. Itu mengambil makanan dari petani lokal agar mendukung petani lokal.
Kontra :
– Kebijakan ini sangat merugikan, terutana di sektor pendidikan. Yaitu banyak mahasiswa dan siswa yang aslinya dapat beroendidikan dengan layak dan baik karena adanya beasiswa. Nah dengan pemotongan anggaran ini nereka terancam tudak dapat melanjutkan pendidikannya karena terhalang biaya. Apalagi sektor pendidikan banyak sekali yang dipotong anggarannyam Ini juga berpengaruh ke kualitas SDM negara Indonesia kedepannya. Jika pendidikan disepelekan itu bisa membuat kualitas SDM kita menurun drastisss. Padahal pendidikan itu sangat penting untuk masa depan negara.
– Berpengaruh pada kualitas pendidikan di Indonesia. Tanpa pemotongan biaya saja kualitas pendidikan di Indonesia masih kalah jauh dengan negara-negara yang lain di luar sana. Apalagi jika ada pemotongan dana. Pasti kualitas pendidikan nya menurun.
– Menghemat anggaran memang penting, tapi ga mengorbankan sektor pendidikan juga, apalagi pendidikan itu sangat besar.
– Harusnya pemerintah harus mikir kedepannya, kalo infrastruktur memadai tapi SDM kurang ya buat apa? kayak bohong gitu. Malahan lebih baik kalo SDM kualitasnya tinggi nanti pasti sarana prasarananya juga ngikut tinggi, karna SDM nya udah tinggi. Terus kenapa memotong sektor pendidikan sangat besar? kenapa ga mengerucutkan dari pemerintahan nya sendiri? kayak mengurangi fasilitas sektor pemerintahan. Apalagi banyak pejabat yang sangat glamor, bahkan menggunakan uang rakyat untuk kepentingan mereka.
– Efisiensi anggaran ini berdampak kepada berbagai banyak sektor. dan yg paling besar ini adalah pendidikan bahkan PTN bilang kalo misal mau diadakan pemangkasan anggaran di bidang pendidikan pemerintah tetap harus bisa memenuhi kebutuhan dosen dan guru, dan PTN juga bilang bahwa dengan adanya efisiensi anggaran ini jangan sampai menaikkan ukt yang nantinya akan menimbulkan gejolak di universitas. pemerintah harusnya bisa mengalokasikan danannya sebesar 20- 30% dari anggaran APBN dan APBD, seperti yg para ahli bilang.
– Kenapa yang dipangkas itu ga sektor dari pemerintahannya aja? seperti DPR, dan pejabat pejabatnya yang lain, kenapa mereka tidak menyetarakan saja seperti masyarakat ” yang lain
Tambahan→Kalo melakukan program MBG ini malah berdampak kesemua sektor, semisal kesejahteraan guru dan dosen tidak terpenuhi atau tenaga pengajar, dikhawatirkan munculnya fikiran negatif bagi lulusan yang berkeinginan akan menjadi tenaga pengajar seperti gajinya, tunjangan dan sebagainya. Dengan pemangkasan secara selektif seperti anggaran sarana prasarana aparatur pemerintah. Dan disebutkan bahwa pengalokasian APBN pendidikan itu sekitar 18%, itu sangat kurang bahkan dibawah peraturan di UU yg telah ditetapkan.
Kesimpulan→ Efisiensi anggaran ini ada memang positif dan negatifnya ya. Tapi untuk yg kita alami sendiri saat ini lebih banyak dampak negatifnya ya. Harapannya untuk pemerintah yaitu bisa lebih bisa bijak lagi dalam menjalankan segala sesuatu. dan harapannya pemerintah bisa menemukan jalan keluar untuk kita kita yang merasakan dampak negatifnya.