April 24, 2025

Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, semakin menggila. DPRD Provinsi Jateng, mendesak Pemprov Jateng segera mengambil langkah cepat untuk mencegah meluasnya wabah PMK.

Upaya pencegahan itu, dapat dilakukan dengan menjalin sinergi antara Pemprov Jateng, dengan dunia usaha dan masyarakat peternak. Menurut anggota Komisi B DPRD Jateng, Mukafi Fadli, Pemprov Jateng harus memberikan perhatian khusus terhadap penyebaran wabah PMK.

 

” PMK ini sudah pernah terjadi di Indonesia, dan kita telah berhasil menangani persoalan wabah ini. Mestinya kita sudah paham bagaimana penanganannya, pemeliharaannya, termasuk soal vaksin,” kata Mukafi dalam Diskusi Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Sinergi Hadapi Penyakit Mulut dan Kuku di Lobby Gets Hotel Semarang, Rabu (8/6/2022).

Menurutnya, pemerintah harus segera mencari solusi dari persoalan ini. Momen Idul Adha adalah sumber pendapatan utama bagi peternak sapi, domba dan kambing. “Jangan sampai wabah ini mengakibatkan pendapatan mereka berkurang atau justru merugi. Misalnya dengan menyalurkan vaksin ke berbagai daerah, hingga kemungkinan adanya bantuan pengobatan lain kepada para peternak,” katanya.

 

Pasalnya dari wabah PMK, kata dia ini yang paling dirugikan adalah peternak petani. Banyak dari hewan ternak mereka yang mati akibat wabah PMK ini. Untuk itu, DPRD Jateng meminta pemerintah menyalurkan vaksin disegerakan dan masif, agar upaya pemulihan ekonomi pasca COVID-19 ini juga tidak terganggu.

Dia mengatakan momen Idul Adha amat dinantikan para peternak karena saat itu peternak akan mendapatkan harga terbaik untuk menjual hewan ternaknya. Hasil keuntungan penjualan hewan ternak bisa menutup kebutuhan peternak selama setahun.

 

Di sisi konsumsi akan mengganggu pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap komoditas daging, tentunya stok di pasaran menjadi langka dan mengakibatkan harga naik. Masyarakat sebagai konsumen akan menanggung beban kenaikan harga daging.

Kedua, disisi produksi mengakibatkan peternak merugi besar karena hewan ternak terkena penyakit dan mengalami kematian. Usaha-usaha ternak akan banyak yang gulung tikar.

Ketiga, disisi distribusi, tentu pelaku usaha di bidang jasa distribusi ikut terdampak dari fenomena PMK. Jika hewan ternak sakit dan mati maka permintaan layanan pengiriman hewan ternak juga mengalami sepi order.